Kamis, 08 September 2011

Negeri 5 Menara

Bulan puasa kemaren baca buku 'negeri 5 menara' n 'ranah 3 warna'. Ternyata isinya garing banget, ga kaya promosinya yang gencar banget sampe ada di kick andy! Mungkin karena cuma jadi followernya Laskar pelangi Andrea Hirata ya. Jadi nullisnya ga dari hati, amat sangat ga menyentuh, beda jauh ma laskar pelangi, sang pemimpi & edensor (tapi sayang maryamah karpov-nya ga bagus), bikin aku nangis pas bacanya, nyentuh banget, ga lebay, n penuturannya enak bgt dibaca. klo A.Fuadi kaku, mo becanda juga nanggung, semuanya nanggung. Ga bagus!!! Rugi dah baca....

Jam 4 Belum SUBUH!!!

Hhh... sampe jam segini belum tidur...gara2 mendem keselll. Semua kerjaan dah beres...nyuci baju, cuci piring, nyapu, ngepel, nyetrika... mo tidur ga bisa...trus nonton...nyoba tidur lagi, ga bisa lagi...trus tahajud, eh, malah makin melek. Jadi ngenet aj deh...cuma gara2 keselll...tapi orangnya WTB bgt, nyebeliiiiinnnn........!!!!!!!!!

Ramadhan kemaren bener2 jadi orang yg merugi. Puasa cuma 1/2 bulan, ngaji ga khatam, sedekah ga ada...hiks...mundur bgt!!! Padahal kemaren selama puasa kerjaan cuma dikit, setengah hari dah beres. Sisanya ngaji deh...tidur kadang2 doang. Tapi gara2 dapet haidnya lama banget jadi ga kekejar targetnya.

Lebarannya juga lucu, masa ga jadi lebaran tanggal yg di kalender!!! Pemerintah yg aneh, pake ngebohong lagi...aku sih ikut muhammadiyah, lebaran hari selasa. Soalnya di Arab juga hari selasa, malaysia n Brunei jg selasa... Jadi kasian ibu2 dah pada bikin ketupat eh lebarannya ga jadi. Malem selasanya jadi lucu, teraweh ga, takbiran juga ga. Pemerintah emang keterlaluan!!!

Sabtu, 11 Juni 2011

Gangguan Makan :“Picky Eater” Dapat Menurun Dari Orang Tua

Studi menunjukkan kecenderungan seorang anak pemilih dalam makanan mungkin diturunkan, jadi jika Anda atau orang tua lainnya merupakan pemilih dalam makanan mungkin anak Anda juga. Dari pola makan 5.390 pasang anak kembar usia 8- 11 tahun, peneliti menemukan 78% kasus noephobia ( ketakutan terhadap makanan baru) adalah genetik dan 22% berhubungan dengan faktor lingkungan.
 
Makan atau tidak makan seringkali cara anak untuk mengekspresikan kemandirian mereka dengan menentukan selera dan pendapat mereka. Hanya memakan satu jenis makanan dan menolak yang lainnya (food jags) adalah masalah yang seringkali muncul pada masa awal anak-anak.
 
Apa artinya bagi Anda
Untuk membantu anak-anak lebih terbuka mengenai makanan yang mereka pilih maka Anda dapat melakukan :
•    Tetapkan dan patuhi terhadap waktu makan dan cemilan yang sudah Anda tetapkan sebelumnya. Anak kecil umumnya membutuhkan 3x makan dan 2x cemilan sehari.
•    Beli dan sajikan makanan yang bergizi. Simpan dalam lemari makanan yang memang Anda inginkan anak Anda untuk memakannya.
•    Atur junk food, tetapi jangan larang semuanya. Jika Anda melarang sepenuhnya beberapa makanan tertentu maka anak akan cenderung untuk lebih menginginkannya. Tidak masalah untuk sesekali memberikan dalam acara khusus.
•    Jangan masak makanan khusus hanya untuk picky eater. Sajikan makanan yang sama untuk seluruh keluarga, tetapi masukkan pilihan baru selain makanan yang Anda tahu anak Anda sukai.
•    Biarkan anak merasa kalau mereka memiliki pilihan. Hal ini bukan berarti membiarkan anak yang menentukan cemilan dan makanan mereka. Ini berarti meyajikan pilihan makanan sehat kepada anak kemudian persilahkan anak memilih apakah akan makan, apa yang akan mereka makan dan berapa banyak mereka makan.
•    Jangan harapkan anak untuk selalu menghbiskan makanan di piring. Persilahkan anak untuk mengenali sinyal dari tubuhya yang menyatakan saat mereka lapar atau kenyang.
•    Dorong anak untuk mencoba setidaknya satu gigitan dari beberapa makanan sehat di setiap makan, tetapi jangan tawar-menawar atau mengiming-imingi hadiah pada anak.
•    Terus-menerus. Membutuhkan waktu untuk anak dapat menerima rasa dan bentuk baru, Anda dapat menyajikan makanan sampai 15 kali sebelum anak mulai mencobanya.
•    Turut sertakan anak Anda. Cari resep dengan bahan-bahan yang anak Anda sukai kemudian ajak anak Anda dalam berbelanja, mengolah dan menyajikan makanan.
•    Tidak untuk soda dan jus yang terlalu banyak (tidak lebih dari 120-180 ml jus/hari untuk batita). Air putih dan susu adalah minuman yang anak betul-betul butuhkan. Tetapi hindari menyajikan minuman menjelang waktu makan karena dapat mengurangi nafsu makan anak.
•    Sajikan dalam porsi kecil yang sesuai dengan anak.
•    Ciptakan suasana teman sepermainan yang positif. Cari kesempatan untuk anak makan makanan sehat bersama teman-temannya (di sekolah, rumah, kelompok bermain).
•    Jadi contoh yang baik. Duduk bersama untuk makan dan pastikan anak Anda melihat Anda menikmati makanan yang sama yang Anda harapkan anak untuk makan.
 
Jika anak Anda memilih untuk tidak makan sama sekali maka jangan terlalu khawatir. Sajikan kembali pilihan makanan-makanan sehat pada jadwal makan dan cemilan berikutnya. Meskipun banyak picky eater pada batita, dengan waktu dan kesabaran maka fase ini dapat terlewati. Jika Anda memiliki kekhawatiran Anda bisa mendiskusikan dengan dokter Anda.

Sumber : picky eating may be inherited from parents. (Steven Dowshen, MD)
http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=5&article_set=59840

Gangguan Makan : Panduan Gizi Untuk Batita

Gizi melalui variasi
Bayi berkembang secepat kilat – sekitar 8 cm setiap tiga bulan. Sedangkan batita adalah kebalikannya, berkembang dengan kecepatan yang amat lebih lambat – hanya 8-13 cm dalam setahun.
Walaupun demikian, asupan gizi tetap merupakan prioritas utama. Adalah saatnya bagi orang tua untuk melangkah maju, meninggalkan dot dan bergerak ke era baru dimana anak-anak akan makan dan minum secara lebih mandiri.
Masa batita adalah waktu transisi, terutama di usia antara 12-24 bulan, ketika mereka belajar untuk makan makanan orang dewasa dan menerima rasa dan tekstur baru. ASI dan susu formula memberikan gizi yang cukup untuk anak-anak Anda semasa mereka bayi, tetapi sekarang saatnya bagi batita untuk mulai mendapatkan apa yang mereka butuhkan melalui variasi makanan.
Berapa Banyak Makanan Yang Mereka Butuhkan?
Tergantung umur, ukuran, dan tingkat aktivitas mereka, batita membutuhkan sekitar 1.000-1.400 kalori per hari. Anda bisa merujuk pada tabel di bawah ini untuk mengetahui berapa banyak seharusnya anak Anda makan dan jenis makanan apa yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Gunakan tabel sebagai panduan, tetapi percayalah akan keputusan Anda dan isyarat dari batita yang mengatakan jika ia cukup puas dan mendapatkan gizi yang cukup. Semua tentang gizi adalah rata-rata, jadi jangan panik jika Anda tidak mencapai semua target setiap hari – hanya berjuanglah untuk memenuhi variasi gizi yang beraneka ragam dalam diet anak Anda.
Jumlah makanan yang tersedia adalah berdasarkan Panduan Piramida Makanan (Food Pyramid) untuk rata-rata usia 2 dan 3 tahun. Untuk anak-anak usia antara 12-24 bulan, rekomendasi jumlah makanan untuk anak 2 tahun dapat dijadikan panduan, tetapi pada saat ini diet batita Anda masih dalam masa transisi.
Bicarakan dengan dokter Anda tentang spesifikasi untuk anak Anda. Batita yang lebih muda mungkin tidak akan makan sebanyak ini – setidaknya pada saat awal. Ketika rentang jumlah makanan ini diberikan, jumlah yang lebih tinggi diterapkan pada anak-anak yang lebih tua, besar, atau lebih aktif dan membutuhkan kalori lebih banyak.
Kelompok Makanan    Jumlah per hari untuk umur 2 tahun    Jumlah per hari untuk umur 3 tahun    Bantuan per saji
Biji padi-padian    3 ounce (84 gram), setengahnya dari sumber biji padi-padian.    4-5 ounce (113-142 gram), setengahnya dari sumber biji padi-padian.    1 ounce setara dengan: selembar roti, 1 gelas sereal siap makan, atau ½ gelas nasi, pasta masak, atau sereal masak.
Sayur Mayur    1 gelas    1½ gelas    Pakailah gelas penakar untuk memeriksa jumlah sajian. Sajikan sayur yang lembut, dalam potongan kecil, dan benar-benar matang untuk menghindari tersedak.
Buah-buahan    1 gelas    1-1½ gelas    Pakailah gelas penakar untuk memeriksa jumlah sajian. Pisang sepanjang 20-23 cm setara dengan 1 gelas buah-buahan.
Susu    2 gelas    2 gelas    Satu gelas setara dengan: 1 gelas susu atau yogurt, 42 gram keju alami, 57 gram keju olahan.
Daging dan Kacang-kacangan    2 ounce (57 gram)    3-4 ounce (85-113 gram)    1 ounce setara dengan: 1 ounce (28 gram) daging, ayam atau ikan, 1 gelas kacang-kacangan masak atau 1 telur.
Tentang Susu
Susu merupakan bagian penting dari diet batita, susu menyediakan kalsium dan vitamin D dalam membantu membangun tulang yang kuat. Batita harus mempunyai 500 mg Kalsium dan 400 IU (International Unit) vitamin D setiap harinya.
Kebutuhan kalsium tersebut dengan mudah terpenuhi apabila anak Anda mendapatkan dua saji produk susu yang direkomendasikan setiap harinya, tetapi jumlah tersebut hanya dapat menyediakan setengah dari vitamin D yang diperlukan. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan vitamin D tambahan sebanyak 400 IU per hari jika seorang anak minum kurang dari 1 liter (sekitar 4 gelas) susu per hari (negara 4 musim).
Secara umum, anak-anak usian 12-24 bulan harus minum susu (whole milk) untuk membantu mencukupi kebutuhan lemak yang mereka perlukan untuk pertumbuhan normal dan perkembangan otak. Susu dengan kandungan lemak yang dikurangi (2%) bisa diberikan apabila ada kekhawatiran tentang kelebihan berat badan atau obesitas, atau ada sejarah obesitas, kolestrol tinggi, penyakit jantung dalam keluarga. Setelah umur 2 tahun, kebanyakan anak-anak dapat berpindah ke susu rendah lemak (1%) atau susu tanpa lemak. Dokter Anda akan membantu Anda memilih jenis susu apa yang baik untuk disajikan ke batita Anda.
Beberapa anak awalnya menolak susu sapi karena susu sapi tidak terasa sama dengan ASI atau formula yang mereka kenal. Kalau anak Anda sudah berumur paling tidak 12 bulan dan mengalami kesulitan seperti ini, campur susu (whole milk) dengan susu formula atau ASI. Perlahan-lahan atur campurannya berkali-kali secara bertahap sampai menjadi 100% susu sapi.
Beberapa anak tidak suka susu atau tidak dapat minum atau makan produk susu. Berikan sumber kalsium lain seperti sereal yang diperkuat kalsium, minuman kacang kedelai yang diperkuat kalsium, brokoli, dan jus jeruk yang diperkuat kalsium.
Memenuhi Kebutuhan Zat Besi
Batita harus mengkonsumsi 7 mg zat besi per hari. Setelah 12 bulan, mereka beresiko terkena kekurangan zat besi karena mereka tidak lagi minum susu formula yang diperkaya besi dan mungkin tidak makan sereal bayi yang diperkaya besi atau tidak makan cukup makanan lain yang mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhannya
Kandungan zat besi di susu sapi adalah rendah. Minum banyak susu sapi juga dapat membuat anak Anda terpapar resiko kekurangan zat besi. Batita yang minum banyak susu sapi akan menjadi kurang lapar dan sepertinya kurang untuk makan makanan yang kaya akan zat besi. Susu mengurangi penyerapan zat besi dan dapat mengiritasi lapisan usus, menyebabkan pendarahan dalam jumlah sedikit dan kehilangan zat besi dalam feses secara bertahap.
Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan mungkin menuju ke masalah perilaku dan proses belajar. Dan dapat berlanjut ke anemia (pengurangan jumlah sel darah merah dalam tubuh). Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah, yang mengantar oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi dan sel darah merah yang cukup, maka jaringan dan organ tubuh dapat kekurangan oksigen dan tidak berfungsi dengan baik.
Untuk mencegah kekurangan besi:
    Batasi konsumsi susu anak Anda sekitar 16-24 ounce (455-682 ml) per hari.
    Sajikan lebih banyak makanan kaya zat besi (daging,ayam, ikan, biji padi-padian yang diperkaya, kacang-kacangan, tahu).
    Ketika menyajikan makanan yang kaya akan zat besi, masukkan makanan yang mengandung vitamin C (tomat, brokoli, jeruk,dan strawberi), yang meningkatkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh.
    Lanjutkan menyajikan sereal yang diperkaya besi sampai anak Anda berusia 18-24 bulan.
Bicaralah dengan dokter Anda apabila Anda khawatir jika anak Anda tidak mengkonsumsi diet yang seimbang. Banyak batita yang diperiksa untuk mengetahui apakah terkena anemia kekurangan zat besi, tetapi jangan pernah memberikan anak Anda vitamin atau suplemen mineral tanpa mendiskusikannya pertama kali dengan dokter Anda.(LM)

Sumber:
Nutrition Guide for Toddlers, http://kidshealth.org/parent/food/general/toddler_food.html

Gangguan Makan : Sepuluh Tips Untuk Anak Pemilih-Picky Eater

Apakah batita Anda menolak makanan selain roti dengan selai kacang selama dua hari ini? Atau batita Anda hanya ingin bermain terus?
Masalah pemberian makanan merupakan hal yang serig  dihadapi keluarga, dan itu berarti Anda tidak sendiri. Anda bisa mempertimbangkan tips berikut ini untuk menghindari pertempuran di waktu makan dengan batita Anda:
1.    Hargai nafsu makan anak Anda. Anak kecil cenderung untuk makan saat mereka merasa lapar. Jika anak Anda tidak lapar maka jangan paksa untuk makan atau mengkonsumsi cemilan. Jangan lakukan paksaan atau bujukan untuk menghabiskan seluruh makanan di piringnya.
2.    Konsisten dengan jadwal. Sediakan makan dan cemilan pada waktu yang sama setiap harinya. Jus, susu, cemilan minimal satu jam sebelum makan. Jika anak Anda dalam keadaan lapar saat jam makan maka anak akan lebih termotivasi untuk makan.
3.    Sabar dengan makanan baru. Anak kecil seringkali memegang, mencium dan menggigit sedikit makanan baru kemudian menaruhnya kembali. Anak Anda mungkin juga memerlukan beberapa kali paparan dengan makanan baru sebelum anak merasakan gigitan pertamanya. Dorong anak Anda dengan membicarakan mengenai warna, bentuk, aroma dan tekstur makanan, bukan rasanya.
4.    Buat menjadi menyenangkan. Sajikan brokoli dan sayuran lain dengan saus favorit. Potong makanan menjadi berbagai bentuk dengan cetakan kue.
5.    Ajak anak untuk partisipasi. Saat berbelanja minta anak untuk membantu Anda memilih sayur, buah dan makanan sehat lainnya. Jangan beli apapun yang Anda tidak ingin anak Anda untuk memakannya. Saat di rumah, dorong anak untuk membantu Anda mencuci sayuran, mengaduk adonan, atau menyiapkan meja.
6.    Jadi contoh yang baik. Jika Anda makan berbagai macam makanan sehat maka anak Anda akan mengikutinya.
7.    Cerdik. Tambahkan potongan brokoli ke saus spageti, potongan buah pada sereal, campur potongan zuchini dan wortel ke dalam sup.
8.    Kurangi sumber-sumber yang dapat mengalihkan perhatian anak. Matikan televisi selama makan, dan jangan letakkan buku atau mainan di meja.
9.    Jangan tawarkan hidangan pencuci mulut sebagai hadiah. Menunda pencuci mulut akan mengirimkan pesan bahwa hidangan pencuci mulut adalah makanan yang terbaik. Anda dapat memilih satu atau dua malam dalam seminggu untuk khusus hidangan pencuci mulut dan kosongkan di hari lainnya atau sajikan pencuci mulut dalam buah, yogurt atau makanan sehat lainnya.
10.    Jangan turuti keinginan anak. Menyiapkan makanan terpisah untuk anak Anda setelah anak menolak makanan utama akan mendorong anak semakin pemilih dalam makan. Tetap sajikan anak Anda pilihan makanan sehat sampai anak terbiasa dan memiliki pola makan.
Ingat bahwa perilaku makan anak tidak akan berubah dalam satu malam, tetapi langkah sekecil apapun yang Anda ambil setiap hari akan membantu anak memiliki pola makan sehat sepanjang hidupnya.

Sumber : Children’s Nutrition: 10 tips for picky eater
http://www.mayoclinic.com/health/childrens-health/HQ01107/METHOD=print

Gangguan makan : Menghindari Perebutan Kekuatan Dengan Batita di Meja

Batita belajar untuk mengenali dunianya, berkomunikasi dan mengontrol hidupnya. Mereka tidak memiliki kontrol akan semuanya, tetapi makan adalah bidang pertama yang akan batita kuasai. Orang tua dapat membantu batita menikmati kontrol yang mereka miliki dengan memberikan kebebasan yang tepat dan sesuai saat memilih makanan dan mengkonsumsinya.
Hal ini bukan berarti batita yang menentukan makanan saat makan malam. Orang tua tetap bertugas menyediakan makanan sehat bagi batita dan membiarkan batita untuk memutuskan makanan mana yang akan mereka makan. Orang tua yang mengerti dapat mengarahkan batita pada pola makan sehat dengan cara yang cerdik.
Sebagian besar batita adalah pemilih (picky eater)
Banyak batita menunjukkan kemandiriannya dengan memilih untuk makan atau tidak makan. Jadi hampir semua batita dapat dideskripsikan sebagai picky eater. Jika batita tidak suka suatu makanan maka mereka tidak akan memakannya.
Apakah batita Anda hanya mau makan makaroni dan keju? Saat anak terpaku pada satu makanan, orang tua dapat terpaksa untuk menyediakan makanan tersebut setiap hari agar batita setidaknya makan sesuatu. Tetapi saat batita sudah jenuh dengan makanan tersebut maka?
Anda yang memilih makanan yang tersaji dalam piring batita Anda dan Anda tidak harus menyediakan makaroni dan keju setiap harinya. Jika Anda memberikan makaroni dan keju setiap harinya maka Anda melepaskan kesempatan untuk memperkenalkan variasi makanan-makan baru dan jumlah makanan yang batita Anda akan makan. Sebagian besar “food jags” (makan satu jenis makanan tertentu saja) tidak akan berlangsung lama jika orang tua tidak mengakomodasi keadaan ini.
Anak tidak akan kelaparan dan mereka akan belajar untuk lebih fleksibel daripada menjadi lapar. Sediakan bermacam-macam makanan sehat termasuk makanan favorit dan beberapa makanan baru dalam pembuatan menu. Batita Anda dapat mengagetkan Anda pada satu hari dengan memakan semua makanan yang Anda sajikan.
Batita Anda tidak menyukai kacang hijau saat pertama kali dikenalkan? Jangan berhenti memberikan kepada mereka. Anak-anak secara alami lambat untuk menerima rasa dan tekstur baru, jadi tetap kenalkan kacang hijau (atau makanan baru lainnya). Sajikan porsi kecil dan dorong anak untuk sedikit mencobanya tanpa memaksa.
Dan pastikan Anda menjadi contoh yang baik. Sajikan makanan sehat yang Anda suka atau makan beberapa makanan yang baru sehingga anak Anda melihat bahwa Anda menikmati apa yang Anda minta anak untuk makan.
Jangan tawar-menawar untuk sebuah gigitan
Pernahkan saat anak Anda makan bayam, kemudian saat anak menolaknya Anda menyatakan jika anak Anda makan tiga suap lagi maka Anda akan memberinya kue?
Hal ini tidak mendorong pola makan yang sehat, akan menimbulkan kesan bahwa “hadiah” lebih berharga daripada makanan utama. Kue-kue dan permen tidak penting bagi diet anak Anda.
Untuk mendorong pola makan sehat maka teruskan untuk menawarkan anak Anda pilihan-pilihan makanan sehat dan menjaga suasana makan tetap menyenangkan. Dapat dicoba tips sebagai berikut :
•    Sajikan porsi yang sesuai. Orang tua seringkali lebih banyak dalam memperkirakan jumlah makanan yang anak sebaiknya makan. Terutama terhadap makanan bukan favorit, dua sendok makan merupakan jumlah yang cukup untuk memulai.
•    Jangan tawar-menawar. Tidak masalah untuk mendorong anak mencoba satu gigitan tetapi jangan jatuh ke dalam perangkap tawar-menawar. Siapkan dan sediakan makanan sehat dan biarkan anak untuk memilih apa yang mau mereka makan.
•    Makan bersama seluruh keluarga. Tempatkan batita pada meja keluarga, baik sekali bagi batita untuk melihat orang tua dan saudaranya makan makanan sehat bersama. Anak makan makanan bergizi, sayuran dan buah lebih banyak saat secara teratur makan bersama keluarga.
•    Ciptakan lingkungan yang menyenangkan. Batita lebih suka untuk makan sayur dan buah saat teman-teman sebayanya juga memakannya. Cari kesempatan saat batita Anda dapat makan makanan yang sehat bersama teman-temannya.
Biarkan anak makan sendiri
Anak sebaiknya memulai makan sendiri (finger food) sekitar usia 9 bulan dan mulai menggunakan peralatan makan saat 15-18 bulan. Sediakan berbagai kesempatan tetapi pastikan batita Anda tetap makan dalam jumlah yang cukup. Berikan bantuan jika diperlukan, tetap perhatikan tanda dan petunjuk jika anak Anda sudah kenyang. Anda dapat terus menawarkan jika anak Anda terlihat lapar, tetapi Anda tidak bisa menarik kembali makanan yang terlanjur diberikan (bila berlebihan). Saat Anda memegang sendok dan garpu tahan keinginan Anda untuk selalu memberikan “satu sendok lagi”. Saat batita Anda berhenti makan maka mundur dahulu dan biarkan batita Anda.
Beberapa orang tua berpikir adalah yang terbaik tidak membiarkan anak mereka makan sendiri, tetapi hal ini mengambil alih kontrol yang seharusnya menjadi milik anak seusia tersebut. Batita perlu memutuskan kapan mereka makan, apa yang akan mereka makan dan berapa banyak, hal ini juga agar mereka mengenali petunjuk dari tubuh mereka kapan mereka lapar dan kapan mereka kenyang. Batita juga penting untuk mulai belajar dan mempraktekan cara makan sendiri.
Dengarkan anak Anda
Peka dengan apa yang batita ingin sampaikan melalui tindakan mereka. Anak yang membangun bangunan dari biskuit atau menjatuhkan wortel mungkin memberikan tanda bahwa dia sudah kenyang.
Tetapi bukan juga berarti bahwa disarankan pemberian makanan semau anak sepanjang hari. Mereka yang makan sepanjang hari tidak belajar rasa lapar dan kenyang. Untuk itu sangat penting waktu makan dan cemilan yang terjadwal.
Anak dapat mengatur rasa lapar mereka saat mereka mengetahui makanan akan tersedia pada jam-jam tertentu. Jika anak memilih tidak makan apapun maka tawarkan kembali makanan pada waktu makan atau cemilan berikutnya.
Bagaimana jika anak melewati waktu makan?
Banyak batita perlu frekuensi makan yang sering, kurang lebih 6x/hari termasuk 3 makan utama dan 2 atau 3 cemilan. Anda harus menyadari bahwa jadwal makan hanya memberikan waktu saat Anda menghidangkan makanan; anak Anda dapat memilih untuk tidak makan di setiap jam makan yang ada.
Memperbolehkan anak untuk tidak makan merupakan konsep yang sulit karena kita dibesarkan untuk membersihkan makanan di piring kita dan tidak membuang-buang makanan. Tetapi anak sebaiknya diperbolehkan untuk merespon rasa lapar mereka, kemampuan untuk menjaga berat badan yang sehat.
Tetapkan waktu makan dan cemilan dan konsisten dengan jadwal tersebut. Anak yang melewati waktu makan akan tenang jika mengetahui waktu makan berikutnya. Hindaari cemilan atau memberikan segelas susu atau jus sebelum makan pada anak yang lapar, hal ini dapat menghilangkan nafsu makan dan keinginan untuk mencoba makanan baru yang akan ditawarkan.
Hindari perangkap junk-food
Batita membutuhkan makanan yang sehat untuk memperoleh nutrisi yang badan mereka butuhkan. Permen, keripik sebaiknya tidak menjadi bagian menu mereka ri-hari. karena dapat menghilangkan makanan sehat dari menu sehat. Pola makan terbangun sejak dini, karena itu jangan hilangkan kesempatan untuk membantu batita Anda membangun pola makan sehat.
Jangan merasa Anda harus memberikan  permen dan keripik meskipun anak Anda menyukainya. Anak tidak bisa lari ke toko dan membelinya, jadi jangan simpan makanan tersebut di rumah.
Jika batita Anda meminta permen maka katakan saja bahwa kita tidak memilikinya, kemudian tawarkan dua cemilan sehat. Meskipun anak sedih karena tidak mendapat permen, mereka tetap menikmati rasa kontrol dalam menentukan cemilan sehat mana yang akan mereka makan.(YSK)

Sumber : Toddlers at the table: Avoiding Power Struggles (Mary L. Gavin, MD)
http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=107&cat_id=20452&article_set=45910

Gangguan Makan : Bagaimana Membuat Waktu Makan Menjadi Lebih Baik?

Berikut adalah 6 situasi makan yang tidak menyenangkan dan tidak sehat yang umum terjadi dan tips  untuk menghadapinya. Harap selalu diingat bahwa makanan adalah sumber nutrisi bukan sebagai hadiah atau hukuman. Bila makanan digunakan sebagai hadiah atau bujukan maka pada jangka panjang akan menimbulkan masalah yang lebih sulit diselesaikan.
Masalah saat makan    Tips menghadapinya
1. makan satu jenis makanan saja
- Biarkan anak makan apa yang ingin dimakannya bila makanan tersebut sehat. Pastikan anak merasa lapar saat waktu makan tiba dan tawarkan makanan sehat lainnya di setiap makan sebelum makanan yang diinginkannya. Jangan hilangkan makanan pilihannya, tetapi tawarkan selama anak menginginkannya. Setelah beberapa hari anak akan mencoba makanan lainnya. Keadaan ini jarang berlangsung lama untuk menyebabkan gangguan kesehatan.
2. mogok makan, menolak makan apa yang disediakan
- Pastikan anak Anda lapar saat waktu makan tiba. Jangan tawarkan jus, minuman dengan pemanis atau cemilan terlalu dekat dengan waktu makan. Sediakan roti dan kue gandum/serealia dan buah setiap waktu makan sehingga terdapat pilihan yang anak suka. Dukung, tentukan batas dan jangan takut anak akan kelaparan jika anak tidak mau makan yang disediakan.
3. menonton TV saat waktu makan
- Matikan televisi. Menonton televisis saat waktu makan adalah gangguan yang menghalangi interaksi keluarga dan makan anak. Khususkan waktu bersama saat makan, seringkali ini merupakan waktu khusus saat keluarga dapat bersama.
4. mengeluh terhadap makanan yang disajikan
- pertama-tama tawarkan anak untuk makan makanan lainnya yang tersedia. Jika anak menolak maka bawa anak ke kamarnya atau duduk tenang jauh dari meja makan sampai jam makan selesai. Jangan bawakan anak makanan, kembali untuk hidangan pencuci mulut, atau makan sampai waktu makan atau cemilan berikutnya.
5. hanya makan roti putih, kentang, makaroni dan susu
- Hindari memaksa anak untuk makan makanan lainnya. Lanjutkan terus menawarkan jenis-jenis makanan lain dari semua kelompok makanan. Dorong untuk merasakan serealia dan juga makanan berwarna merah, orange, dan hijau. Anak akan tertarik untuk mencoba makanan lainnya.
6. menolak (takut) mencoba makanan baru
- lanjutkan untuk mengenalkan dan memberikan makanan baru seiring berjalannya waktu. Membutuhkan beberapa kali usaha sampai anak siap merasakan makanan baru dan beberapa kali merasakan sebelum anak menyukainya. Awal yang baik adalah dengan mendorong anak untuk memakan sebagian kecil dari makanan yang baru. Jangan paksa anak untuk mencoba makanan yang baru. Ingatlah selalu bahwa Anda adalah contoh bagi anak, pastikan anak Anda melihat Anda juga menyukai makanan tersebut.
Jangan berikan anak < 4 tahun makanan yang bulat dan keras kecuali dipotong kecil-kecil.
Makananan yang berisiko menimbulakn tersedak : kacang, biji, potongan besar daging, keju; hot dogs; anggur utuh; potongan besar buah (apel); popcorn; sayuran mentah; permen yang lengket, keras, permen karet. Selai kacang dapat menjadi makanan berisiko untuk tersedak pada anak kurang dari 2 tahun.

Sumber : Feeding my child is very difficult. How can I make mealtimes less of a hassle?
http://www.aap.org/publiced/BR_FeedingKidsRight.htm

POLA ASUH - ASUPAN NUTRISI & PERTUMBUHAN ANAK

Yayasan Orangtua Peduli
Purnawati S Pujiarto Dr SpAK MMPed

Kita semua menyadari bahwa tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh (asah, asih, asuh). Kita memang menginginkan yang terbaik untuk anak, tetapi, sering tanpa sadar, apa yang kita anggap terbaik, belum tentu memang yang terbaik buat anak. Tidak sedikit kelirumologi seputar pola asuh, tumbuh kembang anak, dan seputar pola pemberian makan (ASI dan MPASI). Masih banyak anggota masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan yang belum memiliki pemahaman yang benar perihal praktek pemberian makan pada anak. Di kota, orangtua potensial otomatis, ASI belum keluar, ASI kurang, susu formula. Di kota, kebanyakan bayi diberi MPASI sebelum 6 bulan dengan menu yang monoton. Lebih menyedihkan lagi karena ternyata, tingkat keberhasilan ASI ekslusif di daerah pedesaan juga menurun dan tidak sedikit bayi yang diberi makan pada usia yang amat sangat dini. Masih sedikit orangtua yang tahu bagaimana mengolah bahan makanan local menjadi makanan bayi yang sehat dan murah. Masih banyak KMS yang “bersih” karena kurva pertumbuhan anak tak pernah diisi. Masih banyak orangtua yang tidak tahu bagaimana memantau tumbuh kembang anak secara obyektif antara lain menggunakan kurva pertumbuhan tadi.

POLA ASUH NUTRISI

“You don’t have to be a child development expert to give your baby a great start in life”. Begitu tulisan pembuka di suatu situs untuk bayi. Konkritnya? Begitu terdengar lengking tangis bayi mengawali kehadirannya di muka bumi, tali pusat digunting, bayi pun ditaruh diatas perut ibu agar dapat merasakan kedekatan emosi. Bayi pun segera mencari putting susu ibu dan mulai menetek. Kita sudah amat sangat memahami kebutuhan bayi dan anak-anak kita agar potensi tumbuh kembangnya tercapai: asih (kasih sayang), asah (stimulasi), asuh (pemenuhan dasar pangan, sandang, papan, kesehatan). Orangtua harus mampu memenuhi kebutuhan dasar anakagar mereka mampu mengatasi “tantangan” berat di masa penuh eksplorasi dan pembelajaran ini. Bawa bayi teratur diperiksa kesehatannya dan dipantau tumbuh kembangnya. Lindungi mereka dengan imunisasi tepat waktu. Berikan mereka ASI. ASI memenuhi kebutuhan nutrient si bayi selama 6 bulan bahkan tetap merupakan makanan utama.
Nutrisi yang adekuat merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak anak. Banyak kelirumologi seputar pemberian makan pada anak.

Kelirumologi seputar ASI:
·         ASI belum keluar, formula aja dulu
·         Ibu harus istirahat
·         Putingnya datar
·         Bayi-nya kunig-stop dulu ASInya
·         Bayinya yang gak mau
·         ASInya kurang…sering bagun
·         Tidak praktis
·         Kompatibilitas-kehidupan modern?
·         Susu formula masa kini “teopebegete”

Kelirumologi seputar MPASI
·         Senang memasukkan tangan/benda lain ke mulut=waktunya MPASI
·         MPASI terbaik: bubur susu instan dan tim saring
·         Mulai dengan bubur susu, buah, biscuit
·         Kasih bubur instan aneka rasa
·         Makan 3x sehari… 1 mangkok; menu monoton
·         Badan gak “sekel”= kurang asupan nutrisi
·         Yang penting makan
-          Tidak masalah sambil jalan, lari, keliling dll
-          Tidak peduli apa, yang penting ada yang “masuk”
-          Kalau perlu terus diblender sampai besar

Kelirumologi seputar makanan balita
·         Susah makan = vitamin & penambah nafsu makan
·         Susah makan= perbanyak susu
·         Susunya gak mau, jadi waktu dah separo tidur
·         Yang penting ada yang “masuk”
·         Beri formula sesuai usia anak lebih dari 1 tahun
·         Semakin mahal = semakin baik karena semakin komplit
·         Gak tega ngasih susu gak mahal

Antara lain perihal tujuannya, dimana tak sedikit yang menanggapnya sebagai upaya “teknis” menaikkan berat badan. Padahal tujuannya:
-          Pemenuhan kebutuhan nutrisi
-        Merupakan salah satu bentuk kasih sayang, serta salah satu strategi agar anak tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepercayaan kepada dunia dan lingkungan sekitarnya. Orangtua dianjurkan agar mempelajari konsep pemberian makan yang disebut sebagai “responsive feeding
-          Bagian dari upaya stimulasi
-          Bagian dari proses belajar karena kemampuan makan merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak. Anak belajar mengulum, mengunyah, mengenal rasa, mengenal aroma, serta mengenal sisi estetika makanannya.

Panduan umum pola pemberian makanan bayi yang sehat:
-          ASI ekslusif 6 bulan, terus diberikan sampai usia 2 tahun. MPASI setelah usia 6 bulan
-          Mengacu kepada konsep Responsive Feeding artinya juga memperhatikan bagaimana pemberian yang benar, kapan, dimana, dan siapa yang memberikannya.
-          Pergunakan alat makan sesuai usia (misalnya diberikan dengan sendok, bukan melalui botol)
-          Bayi MPASI jarang kekurangan vitamin kecuali bila poal diet ibu rendah asupan vitamin tertentu (vitamin A, riboflavin, B6, B12). Perbaikan pola makan ibu akan memperbaiki keadaan.
-          MPASI  jangan diberi garam dan gula. Diatas usia 1 tahun, berikan makanan sesedikit mungkin gula/makanan manis; rendah garam, kaya kalsium dan zat besi.
-          Jangan di tempat tidur. Minum dari botol sambil berbaring bisa meningkatkan resiko infeksi telinga tengah. Jus buah, susu, minumam bergula bisa menyebabkan karies gigi.
-          Berikan makanan yang bervariasi, sehat seimbang sesuai piramida makanan.
-          Anak diatas usia 1 tahun harus banyak minum air putih (bukan minuman bersoda atau jus buah instan). Di atas usia 1 tahun, susu BUKAN lagi makanan utama melainkan  sebagai salah satu asupan kalsium tetapi anak juga bisa memperoleh kalsium dari sumber makanan lainnya.
-          Makanan rendah lemak tidak tepat untuk anak dibawah usia 2 tahun. Sedangkan pola diet yang tepat untuk anak besar adalah makanan rendah lemak terutama lemak jenuh.
-          Pastikan semua peralatan makanan dalam keadaan bersih
-          Buat grafik pertumbuhan anak dan pantau sehingga secara dini diketahui apakah anak sehat dan asupan nutrisinya baik/cukup.

PIRAMIDA MAKANAN: PRINSIP DASAR PENGGUNAAN FOOD PIRAMIDA
·          Banyak buah, sayur dan biji-bijian (whole grain)
·         Kurangi lemak dan kolesterol
·         Batasi gula dan garam
·         Kontrol terhadap porsi makan dan kalori yang masuk
·         Olahraga teratur
·         Pilih makanan yang bervariasi dari tiap grup
·         Sesuaikan menu dengan selera dan pilihan yang spesifik
·         Selalu kombinasikan makanan dari tiap grup
·         Bijaksana dalam menyeleksi makanan dan snack.

Kamis, 02 Juni 2011

Apapun untuk Anak...

Dulu waktu belum nikah, belum hamil, belum punya anak n nyusuin gak pernah kepikiran untuk belajar tentang parenting. Kirain semuanya naluriah, alami, bisa dengan sendirinya. Ternyata emang harus belajar banyak, bener-bener nol besar pengetahuanku tentang semua itu. Jadinya banyak-banyak beli buku, majalah, browsing internet juga tanya sana-sini.

Ternyata ada kendala, apa yang aku pelajarin tentang cara mengasuh, menyusui, memberi makan dari buku, internet dan temen-temenku ga sejalan sama yang udah dijalanin ma orang tua kita dulu. Aku berusaha banget kasi tau mereka, kalo aku tuh pengen ngasih yang terbaik untuk anakku dengan cara memberi ASI ekslusif biarpun aku kerja. Walaupun harus bersusah payah (tapi hasilnya aku jadi langsing hehe...), kurang tidur karena harus nyediain stok ASI yang cukup untuk anakku. Dan akhirnya aku berhasil, anakku lulus ASI ekslusif. Bangga, mungkin ibu-ibu yang lain menganggap sepele dan remeh. Tapi menurutku dan teman-temanku seperjuangan itu berat banget. Mudah-mudahan para pria juga menganggap istri mereka yang memberi ASI ekslusif pada buah hati mereka memberi ucapan selamat dan harusnya sih berterima kasih dengan memberi hadiah istimewa pada istrinya!!!

Kendala lain datang lagi, 6 bulan saat pertama anakku diberi makan. Aku bertekad memberi makanan alami, ga ada makanan instan kaya promina, cerelac, ato apapun... Jadinya sebulan sebelumnya aku dah siap-siap ngeblender beras merah dan kacang hijau jadi tepung. Jadi aku nyetok tepungnya, klo Kinay mo makan tinggal dimasak sebentar. Gak lupa juga aku bikin puree sayuran dan buah-buahan. Semua serba alami. Aku ga pernah tau berapa harga sebungkus bubur bayi instan ato biskuit bayi. Semua makanan Kinay tanpa gula dan garam. Hasilnya Kinay suka semua buah dan sayuran. Horrreeeeeeee...... Aku pernah baca bayi jangan pernah dikasih yang manis-manis dulu tar dia jadi peacky eater, suka milih-milih makanan. Makanya aku praktekin betul-betul ke Kinay. Mudah-mudahan Kinay dah gede juga suka makan sayur. Soalnya aku liat adik-adikku pada ga doyan sayur, jadi aku khawatir.

Orangtua apalagi mertuaku merasa aneh, ga ngerti kenapa aku lakuin itu (padahal sih mereka dah baca tuh alesannya kenapa, di majalah juga ada). Mereka ngerasa kasian Kinay makanannya ga enak, ga ada rasanya. Biarin aj deh, aku lebih kasian lagi nanti klo dah gede misalnya dia ga suka sayur. Ga perlu dijelasin kenapa kan? Sayur gitu loh! makanya aku harus kasih contoh ke dia dari awal banget. Biar terbiasa, klo dah tau rasa, suka susah makan.

Jadi kepikiran sama ibu-ibu yang lain, apa mereka tahu juga soal ini? Pengennya sih mereka semua bisa memberi makanan terbaik untuk bayinya. Bayi itu kan penerus bangsa, kita harus punya generasi yang sehat! Jadinya aku mulai jualan bubur bayi sehat kerjasama dengan mama dan adikku. Dan hasilnya??? Kaget banget, ternyata 90% ibu-ibu disini ga ngasih ASI ekslusif dan ga ngasih makanan bergizi buat bayi mereka!!! Jangankan ibu-ibu biasa, dari beberapa bidan yang aku datengin pun ga ngerti (padahal mereka bidan!). Pernah temenku nyerita, waktu anaknya diare dibawa ke dokter anak yang paling terkenal di Karawang, dokter wanita berusia senja itu malah menyarankan memberi makan cerelac dan sejenisnya!!! Salah siapa? Pemerintah? Zaman sekarang pemerintah ga bisa diharapkan lagi. Padahal wakil bupati Karawang saat ini wanita, dokter lagi. Kenapa dia ga menyentuh persoalan ini ya? Bidan dan dokter yang notabene ahli kesehatan ga paham maksud dari IMD dan apa makanan terbaik untuk memenuhi gizi bayi.

Kenapa aku bilang begini? Soalnya mereka masih aja ngasih susu formula untuk bayi yang baru lahir dengan alasan kasian dengan ibunya yang kecapean. Akhirnya bayi jadi bingung puting dan ga mau nyusu lagi. Lalu ibu itu harus kerja lebih keras untuk membeli susu formula yang harganya lumayan mahal! Kenapa tenaga ahli ga update ya? jadi riskan banget klo berobat. Padahal di Jakarta udah digalakkan ASI ekslusif dan pemberian makanan alami pada bayi.

Menurut sumber yang aku baca dari website AIMI, pabrikan susu formula gencar berpromosi di negara-negara berkembang dengan promosi yang tidak sehat. Soalnya di negara-negara maju susu formula dah ga laku! Karena tingkat pendidikan dan kesadaran mereka sangat tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya (berarti tingkat pendidikan orang Indonesia masih rendah dong???). Aku jadi pengen menyebarluaskan fakta ini, kasian... masih banyak aja ibu dan nenek yang bangga bisa memberi bayi atau cucu mereka susu formula yang mahal. Hohoho... menyedihkan... Padahal informasi jaman sekarang gampang banget dicari, gratis lagi (berarti bener ya tingkat pendidikan Indonesia masih rendah, buktinya ya itu ga mau cari tau dan belajar banyak!)

Semoga mereka (ibu, nenek, bidan, dokter) diberi hidayah.... Biar anak Indonesia sehat dan jadi generasi yang cemerlang. Amien....

Rabu, 01 Juni 2011

Termotivasi "Ippho"

Waktu hamil ga tau berapa bulan ya, taun 2010 kemaren, suamiku ngasih buku "7 keajaiban rejeki". Pertama liat bukunya sih ga minat baca, soalnya kayanya isinya cuma cara cepet kaya tapi instan. Tapi berhubung lagi ga ada bacaan lain jadi dibaca juga deh... Isinya...wah...dahsyat bgt. langsung mengubah cara pandang n cara berpikirku. Jadi ga bisa tidur, ada semacam semangat n motivasi buatku untuk jadi orang kaya yg bersyukur, kaya dengan jujur n banyak sedekah!

Ternyata isinya ga sepele, tapi ngajak kita untuk jadi sukses dengan otak kanan, lebih bermanfaat buat orang lain. Sebaik-baik harta adalah harta yang disedekahkan, sebaik-baik ilmu adalah yang diamalkan dan sebaik-baik manusia adalah  yang bermanfaat. Terus katanya lagi zakat itu menjaga harta, tapi sedekahlah yang melipatgandakan harta! Jadinya, Alhamdulillah, mulai saat itu sampai sekarang aku dan suamiku ga lupa untuk bayar zakat penghasilan tiap bulannya. Gak lupa juga sedekah biar cuma sedikit. Tapi mudah-mudahan kemampuan untuk zakat dan sedekah bertambah baik nominalnya maupun frekuensinya, dimana saja dan kapan saja. Amien...

Selain itu aku kasih pinjem juga bukunya ke temen2 kerjaku, sampe sekarang masih ngantri aja yg mo baca (tapi kenapa ga mereka beli aj ya, hehe...tapi biarlah, amal!). Eh, ga taunya adikku juga baca, dikasih ma pacarnya. Jadinya orangtuaku juga baca. Semua baca bukunya Ippho.Jadi ketagihan, aku beli buku2nya Ippho yang lain kaya "Percepatan Rejeki" n "Marketing is Bullshit". Sebelumnya juga aku pinjem ke temen "10 Jurus Terlarang" ma "13 Wasiat Terlarang". Aku juga pinjemin buku itu ke paman, bibi, uwa...biar naluri bisnisnya makin terasah.... Aku pengen semua orang baca buku yang pernah aku baca, bukan cuma buku2nya Ippho aj, tapi semua yg ada dirumah. Pengen bagi2 ilmu intinya sih... :)

Ternyata emang memberi dan membagi itu menyenangkan...Dulu sih aku males minjemin buku ke banyak orang. Takut bukunya kenapa2 (jadi kucel, kotor, sobek). Tapi klo disimpen aja kan jadi ga berguna, mending aku pinjemin ke yang lain. Mudah2an mah tar bisa bagi2 duit...hehe...Mudah-mudahan aku jadi orang yang bermanfaat, jadi orang gigih yang menciptakan kesempatan bukan menunggu kesempatan. amin...

Jumat, 27 Mei 2011

Kalsium Sesungguhnya ( By Dr. Tan Shot Yen)

Cara kalsium diserap, didistribusikan dan diserap tubuh sangat unik. Kita mengenal 'Calcium Homeostasis' ( kesetimbangan kalsium) dan extra-cellular pool of calcium (kadar tetap kalsium yang berada di luar sel, yang bersilkulasi 20-30 kali perhari). Sedangkan perputaran/turn over kalsium intraseluler/ kadar tetap kalsium yang ada di dalam sel-seperti pada tulang misalnya-hanya setiap 5-6 tahun.

Agar kalsium berfungsi sebagai mineral sangat bergantung keberadaan unsur-unsur lain didalam tubuh. Salah satunya vitamin D, yang saat ini fungsinya dikenal sebagai hormon. Menjejali kalsium tanpa memberi nasehat pasien untuk cukup mendapat matahari pagi (30-60 menit) rutin setiap pagi tentunya omong kosong. Vitamin D meningkatkan kemampuan usus untuk memperbanyak penyerapan kalsium ketika tubuh mendeteksi adanya penurunan kadar kalsium dalam darah. Vitamin D juga mengontrol deposit kalsium dan fosfor dalam tulang.

Hormoin paratiroid yang dikeluarkan kelenjar paratiroid juga menstimulasi vitamin D dalam bentuk aktif, yang bila mana perlu jika kalsium dalam darah drop. Menurunnya kadar kalsium dalam darah membuat hormon paratiroid memberi perintah: lepaskan kalsium dan fosfor dari tulang! Hormon ini juga mencegah keluarnya kalsium melalui air seni. Pada prinsipnya level kadar kalsium dalam darah itulah yang perlu dijaga kesetimbangannya.

Dengan kata lain, keropos tulang dan berkurangnya kalsium dalam tubuh disebabkan kadar kalsium dalam darah tidak mencukupi. Kebalikan dari hormon paratiroid, tubuh memproduksi hormon calcitonin yang dikeluarkan kelenjar gondok/tiroid. Calcitonin bekerja bila kadar kalsium dalam darah meningkat, dan memberi perintah: Depositkan kalsium dalam tulang!

Selain ketiga faktor diatas, faktor lain yang menyebabkan turunnya penyerapan kalsium adalah diare, stres, hidup tanpa gerak, asam lambung menurun, dan pemakaian obat-obatan tertentu seperti anti kejang, beberapa jenis hormon dan steroid. Kalsium juga tidak diserap baik bila dimakan bersamaan dengan makanan kaya fitat (sejenis serat yang terdapat pada beras merah, sereal dan wheat bran). Jadi sungguh aneh bukan jika orang disuruh minum susu kaya kalsium bersamaan dengan sereal 'kaya serat'?

Kalsium juga tidak diserap baik jika dimakan bersamaan dengan makanan mengandung oksalat yang terdapat dalam cokelat, kedele, bayam. Hipotesa terbaru menjelaskan bukan karena oksalat dan fitat mengikat kalsium sehingga tidak dapat diserap, tetapi juga serat oksalat dan fitat mempercepat 'waktu transit' makanan di saluran cerna, sehingga kalsium belum sempat diserap (American Journal for Clinical Nutrition August 2000; 72, 466-471).

Sebaliknya, selain tercukupi vitamin D, penyerapan kalsium justru jadi lebih banyak karena meningkatnya kebutuhan tubuh terhadap kalsium (artinya, tubuh mendeteksi kekurangan kalsium, sehingga memerintahkan usus: "Hey, serap kalsium lebih banyak!") A higher percentage is absorbed, if intakes are low (bisa dipelajari di buku wajib nutrisi yang tebalnya melebihi bantal tidur: Insel, P.,D.,MC Mahon, K.et al. 2010. Nutrition. Fourth edition. USA: Jones and Bartlett Publishers).

Jadi, bukan merupakan kontroversi melainkan suatu logika bahwa asupan suplemen kalsium berlebih yang tidak bertanggung jawab justru semakin memperkecil penyerapan kalsium! Itulah sebabnya belakangan ini ramai diberitakan, para lansia yang diberi obat anti keropos tulang dan suplemen kalsium justru memperparah keroposnya dan resiko patah tulang semakin tinggi.  Tubuh kita bukan benda mati, yang bisa diutak-atik sesuai rumus matematika. ubuh kita adalah kehidupan yang mempunyai daya kecerdasan seluler tinggi, dengan 'sensor biologis' yang melebihi akal manusia

Dari penelitian terakhir, kalsium yang berasal dari makanan alami terbukti lebih efektif meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan tulang ketimbang dari suplemen atau makanan buatan. 183 perempuan pasca menopause yang mencatat asupan pangannya selama seminggu memberi hasil yang sangat signifikan: mereka yang 70% kalsiumnya berasal dari makanan(830 mg kalsium/hari) mempunyai kepadatan tulang panggul dan tulang belakang yang lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi 1,030 mg suplemen kalsium perhari. Mengapa? Kalsium dalam makanan alamiah mempunyai bentuk susunan kimia yang lebih komplet dari tablet.

Dengan demikian, bonusnya bukan hanya kepadatan tulang yang lebih baik, perempuan juga lebih tinggi hormon estrogen-nya, hormon wanita yang menjaga kepadatan mineral tulang (American Journal for Clinical Nutrition May 2007, Vol. 85, No. 5, 1428-1433) Indah bukan?

Sumber Kalsium Alami

Makanan alami yang memberi kecukupan kalsium setara dengan 1 gelas susu: brokoli (2,5 gelas), sawi putih (1 gelas), sawi hijau (3 gelas), bayam (7,75 gelas), cabai hijau (1,3 gelas), kacang merah (7 gelas), kembang kol (4 gelas).

Catatan: Bukan berarti sayur lain tidak mengandung cukup kalsium, tapi karena tidak diikutsertakan dalam penelitian oleh pakarnya. Sebagai prinsip dasar, kalsium terdapat dalam jumlah banyak pada sayuran hijau (khususnya yang berwarna gelap, seperti juga pada berbagai jenis selada bokor, daun singkong, daun pepaya, pohpohan, dll).

Sebagai tips: Upayakan jangan makan sumber kalsium sekaligus dalam waktu bersamaan. Biarkan tubuh mendeteksi seakan jumlah kalsium cukup minimal, agar penyerapan maksimal. Beri jarak sekitar 4-6 jam jika ingin makan makanan kaya kalsium. Selamat merayakan alam. Let's celebrate nature, as part of us.

(Dikutip dari Konsultasi Nutrisi Oleh Dr. Tan Shot Yen, tabloid Nyata edisi IV Oktober 2010)

Senin, 23 Mei 2011

Ayo kita sadar gizi

Kemaren jualan di Galuh, seruuuu.......... dan sedih juga, miris bgt deh dari sekian banyak orang yang beli bubur selama 2 minggu ini, cuma 1 orang yang nanya buburnya pake garem ga... Berarti klo misalnya selama 2 minggu itu ada 100 orang yang beli berarti. Perbandingan ibu yang ngerti and sadar pentingnya gizi anak itu cuma 1:99!!! Wow... menyedihkan banget yah Indonesiaku...

Boro-boro orang biasa, bidan aja yg terdidik ga tau klo pemakaian garem buat bayi tuh bahaya. Kemaren aku sosialisasi ke bidan-bidan begitu tanggepannya. Sementara jadinya aku ngikutin kemauan pasar deh, bubur bayinya aku kasih garem dikiiiit bgt. Setidaknya biar mereka lebih milih bubur bayi yang lebih sehat daripada bubur instan ato bubur gerobakan. 

Kok jadi aku yang sibuk ya mikirin ibu-ibu yang ga sadar gizi. Inikan harusnya tugas pemerintah. Bukannya aku pengen jualan buburnya laku, justru aku jualan bubur bayi tuh biar ibu-ibu punya alternatif makanan sehat untuk bayi. Tapi sayang banget sekarang masih rendah banget banget banget kesadaran mereka soal pentingnya kasih gizi yg baik buat anaknya. Padahalkan buat anak ya... kenapa sih pada ga kasian??? Jadi geregetan, iiihhh.... Ada yang cerita anaknya yg baru berumur 10 bulan ga suka makanan bener kaya bubur ato tim buatan sendiri. Malah anaknya doyan bala-bala! 

Bala-bala? Ada gizi apa didalem bala-bala? oh, bergizi sih ada tepung terigu dicampur wortel, toge, kol... tapi klo bikin sendiri. Klo dapet beli pinggir jalan? Kebayang ga dari minyak buat ngegorengnya, debunya, kebersihannya? Ihh... Banyak yang ngeluh anaknya susah makan. Aku bilang aja, pasti awalnya dikasi makan biskuit bayi yang manis tanpa mengenalkan makanan manusia yg asli dan alami kaya sayur n buah. Jadinya ya gitu deh, jangan salahin anak klo dah gede ga suka makan sayur, tapi renungkan aj gimana orangtuanya pertama kali ngasi makan anaknya pake apa. 

Kenapa ya, dah jadi orang tua pada males belajar. Belajar cara menyusui, kasih makan, ngedidik... itu kan harus belajar n banyak nanya. Bukan cuma kata orang tua dulu, yang mungkin dah ga zaman lagi sekarang mah. Bener kata dokter Tan, itulah gunanya pembaruan ilmu!!! Ilmu itu terus berkembang, ga stuck disitu aj. Aku dah niat banget pengen kasih yang terbaik untuk anakku.Dari mulai makanan, pendidikan, kesehatan, kasih sayang juga....Makanan sehat itu bukan makanan yang mahal, justru murah meriah karena kita sendiri yang bikin dari bahan2 alami dan seger.  Semoga lebih banyak ibu yang sadar gizi... biar Indonesia maju ga ketinggalan ma bangsa lain. Amin...


Jumat, 06 Mei 2011

Keberhasilan Menyusui dan IMD (By Dr. Tan Shot yen)

Memberi susu formula pada bayi yang baru lahir sama halnya memasok mobil mewah 'gres' baru keluar dari show room yang harusnya menggunakan (minimal) Pertamax Plus tapi tangki bahan bakar diisi bensin campur mesin bajaj 2 tak. Anda paham maksudnya?
Sudah saatnya semua penolong persalinan (bidan, perawat), ahli gizi, rumah bersalin mengikuti pelatihan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) untuk tidak menjadi 'kriminal' fatal yang merusak masa depan seorang anak seumur hidupnya. Saya tidak berlebihan dengan ini. Mengapa? Apakah cukup banyak fasilitator ibu2 hamil dan menyusui paham betul makna IMD?

Saya kutipkan beberapa hal dari makalah sayasebagai konsultan Health Service Program United States Agency for International Development (USAID) yang disampaikan pada ikrar bersama 2010 ibu hamil dan bidan seluruh Deli Serdang tahun lalu:

1.  Apabila bayi dalam 1 jam kelahirannya tidak diberi kesempatan memulai proses menyusu pada ibunya, sangat mungkin bayi itu mempunyai kesulitan pada tahap pemberian ASI selanjutnya. Jadi keberhasilan seorang ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan memperpanjangnya menjadi 2 tahun bersama makanan pendamping sangat bergantung dari proses pertama kali bayi menjangkau puting ibunya dan mengisapnya pada satu jam pertama begitu dia dilahirkan.

 2. Selama persalinan, bukan hanya rahim ibu yang berkontraksi untuk mengeluarkan bayi, tapi bayi sendiri melakukan beberapa gerakan yang memudahkannya 'meluncur' keluar. Salah satunya ATNR (Asymmetrical Tonic Neck Reflex). ATNR adalah refleks bayi sejak usia 18 minggu dalam rahim ibu yang mencakup gerakan berkesinambungan yang merangsang mekanisme keseimbangandan meningkatkan hubungan persarafan. Refleks ini diperkuat ketika kontraksi rahim ibu selama persalinan seakan2 memberi efek 'mengurut' si bayi. ATNR diaktivasi pula oleh gerakan lembut penolong persalinan mengolengkan kepala bayi yang baru keluar ke kiri dan ke kanan untuk mempermudah perjalanan selanjutnya mengeluarkan keseluruhan tubuhnya. Jadi, ATNR bukan hanya menolong kelahiran tapi juga diperkuat proses persalinan itu sendiri. Inilah salah satu sebab mengapa kelahiran melalui jalur operasi Caesar meningkatkan resiko hambatan tumbuh kembang anak. Namun ATNR bukanlah refleks yang harus dipertahankan. Begitu bayi mencapai usia 3-9 bulan ATNR sudah harus terintegrasi menjadi TNR (tonic Neck Reflex), reflex ketika bayi mulai belajar menegakkan leher hingga mampu merangkak. 

4,5,6.... (aih...panjang bgt artikelnya, gempor ah klo ditulis smw jadi diloncat aj y...syg di nyata online ga ada artikel ini)

Berhasilnya IMD juga bergantung daribagaimana seorang ibu mempertahankan diri sejak usia kehamilan dini. Kehamilan saya usia 5 minggu saja, payudara terasa sangat kencang dan seakan seluruh jaringan susu berlomba ikut memperbanyak diri demi mempersiapkan makanan bagi yang baru lahir!

Sebagaimana jauh seorang dokter atau bidan mengajar bagaimana mengurut payudara, bukan hanya meredakan rasa nyeri akibat bengkaknya kelenjar susu, tapi merangsang air susu mengalir deras saat menyusui? Adakah kelas2 khusus ibu hamil calon menyusui? Tuntunan mengatasi stres pasca melahirkan? Bimbingan mengatasi kesibukan rumah tangga, anak lain yang sudah besar, suami, dan pelbagai pekerjaan 'super woman' yang sebentar lagi melahirkan?

Terus terang, kesedihan akan memuncak bila bayi saya menolak ASI. Sebelum menyalahkan siapa2, coba pikirkan: apakah si kecil sudah lebih dulu saya tolak? Rejection Reaction muncul bukan dari anak, tapi dari ibu. Ibu mengenyahkan si bayi dari buaian dan payudaranya. Apapun alasannya. Tidak heran jika anak akan mencetuskan reaksi 'balasan' yang sama.

Saya menganjurkan extra virgin olive oil karena proses produksinya. Saya tidak yakin dengan 'etika produksi' dan 'kemasan' Virgin Coconut Oil. Prinsipnya, minyak tumbuhan tak bisa diproduksi melalui jalur pemanasan!

((Dikutip dari Konsultasi Nutrisi oleh Dr. Tan Shot Yen, Tabloid Nyata edisi III April 2009)

Biasakan Anak dengan Makanan Alami (By Dr. Tan Shot Yen)

Dengan tercapainya usia 24 bulan (2 tahun), anak sudah bukan bayi lagi. Gigi geliginya pun komplit, maka sudah saatnya dia mengunyah semua makanan padatnya. Bahkan di usia dua tahun dia tidak lagi butuh susu, termasuk asi. Sudah saatnya berhenti (pahami dengan kritis keika susu belum masuk pasar dagang dan mengatur perekonomian industri panganD). Anak sapi ketika sudah memamah rumput pun tidak pindah ke induk kambing untuk melanjutkan menyusu bukan? 

Semua kebutuhan gizinya sangat kaya terdapat pada tepung beras merah, berbagai kacang2an, ikan laut dalam, ayam, telur, tempe, segala jenis sayur berdaun hijau dan buah berbagai warna. Tinggal sekarang bagaimana kita mampu memberi contoh dan pendidikan untuk membiasakan lidah anak menyukai makanan alam. Kalsium untuk pertumbuhan gigi dan tulang banyak terdapat dalam sayur dan paparan sinar mataharidengan kandungan ultraviolet B sebagai sumber provitamin D3.

Sangat menyedihkan jika kita menginginkan anak sehat dan bertulang kuat tapi hanya dicekoki susu seperti bayi dan ia bermain dengan video game di kamar. Untuk pertumbuhan, anak membutuhkan protein langsung daging ayamnya, bukan kaldunya. Cincang daging ayam sesuai kemampuan gigitan anak atau bentuk menjadi bola2 kecil (bakso ayam bikinan sendiri bukan tepung) dicemlungkan dalam sup sayurnya.

Jadi jelaslah sekarang dimana protein itu diperoleh. Sumsum tulang tidak mengandung protein, hanya lemak (apalagi tulang bulat). Daripada mengasup lemak berkualitas buruk (seperti pada isi sumsum) lebih baik anak mendapat sumber lemak sehat seperti alpukat, ikan, dan bumbu kemin dan extra virgin olive oil yang dibubuhkan setelah masakan diangkat dari api.

Tidak ada literatur ilmiah yang mengatakan ceker itu sehat. Barangkali karena ceker adalah bagian termurah dari tubuh ayam dan agar tidak kedengaran 'parah2 amat', maka pada zaman kita belum mampu membeli protein daging ayam, dibubuhilah kisah tradisi dan 'kepercayaan' tentang ceker ayam.

(Dikutip dari Konsultasi Nutrisi oleh Dr. Tan Shot Yen, dari tabloid Nyata edisi II April 2011)