Jumat, 06 Mei 2011

Keberhasilan Menyusui dan IMD (By Dr. Tan Shot yen)

Memberi susu formula pada bayi yang baru lahir sama halnya memasok mobil mewah 'gres' baru keluar dari show room yang harusnya menggunakan (minimal) Pertamax Plus tapi tangki bahan bakar diisi bensin campur mesin bajaj 2 tak. Anda paham maksudnya?
Sudah saatnya semua penolong persalinan (bidan, perawat), ahli gizi, rumah bersalin mengikuti pelatihan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) untuk tidak menjadi 'kriminal' fatal yang merusak masa depan seorang anak seumur hidupnya. Saya tidak berlebihan dengan ini. Mengapa? Apakah cukup banyak fasilitator ibu2 hamil dan menyusui paham betul makna IMD?

Saya kutipkan beberapa hal dari makalah sayasebagai konsultan Health Service Program United States Agency for International Development (USAID) yang disampaikan pada ikrar bersama 2010 ibu hamil dan bidan seluruh Deli Serdang tahun lalu:

1.  Apabila bayi dalam 1 jam kelahirannya tidak diberi kesempatan memulai proses menyusu pada ibunya, sangat mungkin bayi itu mempunyai kesulitan pada tahap pemberian ASI selanjutnya. Jadi keberhasilan seorang ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan memperpanjangnya menjadi 2 tahun bersama makanan pendamping sangat bergantung dari proses pertama kali bayi menjangkau puting ibunya dan mengisapnya pada satu jam pertama begitu dia dilahirkan.

 2. Selama persalinan, bukan hanya rahim ibu yang berkontraksi untuk mengeluarkan bayi, tapi bayi sendiri melakukan beberapa gerakan yang memudahkannya 'meluncur' keluar. Salah satunya ATNR (Asymmetrical Tonic Neck Reflex). ATNR adalah refleks bayi sejak usia 18 minggu dalam rahim ibu yang mencakup gerakan berkesinambungan yang merangsang mekanisme keseimbangandan meningkatkan hubungan persarafan. Refleks ini diperkuat ketika kontraksi rahim ibu selama persalinan seakan2 memberi efek 'mengurut' si bayi. ATNR diaktivasi pula oleh gerakan lembut penolong persalinan mengolengkan kepala bayi yang baru keluar ke kiri dan ke kanan untuk mempermudah perjalanan selanjutnya mengeluarkan keseluruhan tubuhnya. Jadi, ATNR bukan hanya menolong kelahiran tapi juga diperkuat proses persalinan itu sendiri. Inilah salah satu sebab mengapa kelahiran melalui jalur operasi Caesar meningkatkan resiko hambatan tumbuh kembang anak. Namun ATNR bukanlah refleks yang harus dipertahankan. Begitu bayi mencapai usia 3-9 bulan ATNR sudah harus terintegrasi menjadi TNR (tonic Neck Reflex), reflex ketika bayi mulai belajar menegakkan leher hingga mampu merangkak. 

4,5,6.... (aih...panjang bgt artikelnya, gempor ah klo ditulis smw jadi diloncat aj y...syg di nyata online ga ada artikel ini)

Berhasilnya IMD juga bergantung daribagaimana seorang ibu mempertahankan diri sejak usia kehamilan dini. Kehamilan saya usia 5 minggu saja, payudara terasa sangat kencang dan seakan seluruh jaringan susu berlomba ikut memperbanyak diri demi mempersiapkan makanan bagi yang baru lahir!

Sebagaimana jauh seorang dokter atau bidan mengajar bagaimana mengurut payudara, bukan hanya meredakan rasa nyeri akibat bengkaknya kelenjar susu, tapi merangsang air susu mengalir deras saat menyusui? Adakah kelas2 khusus ibu hamil calon menyusui? Tuntunan mengatasi stres pasca melahirkan? Bimbingan mengatasi kesibukan rumah tangga, anak lain yang sudah besar, suami, dan pelbagai pekerjaan 'super woman' yang sebentar lagi melahirkan?

Terus terang, kesedihan akan memuncak bila bayi saya menolak ASI. Sebelum menyalahkan siapa2, coba pikirkan: apakah si kecil sudah lebih dulu saya tolak? Rejection Reaction muncul bukan dari anak, tapi dari ibu. Ibu mengenyahkan si bayi dari buaian dan payudaranya. Apapun alasannya. Tidak heran jika anak akan mencetuskan reaksi 'balasan' yang sama.

Saya menganjurkan extra virgin olive oil karena proses produksinya. Saya tidak yakin dengan 'etika produksi' dan 'kemasan' Virgin Coconut Oil. Prinsipnya, minyak tumbuhan tak bisa diproduksi melalui jalur pemanasan!

((Dikutip dari Konsultasi Nutrisi oleh Dr. Tan Shot Yen, Tabloid Nyata edisi III April 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar